Irman Syah
TURUN
Takkan bisa
kau lepaskan mata, Adinda
Pautan resah
selalu di bolanya, rak buku
berdebu,
lukisan dan, bonsai di halaman
hanya
kenangan kepergian, kesendirian
itu hidup
yang abadi, lepaskanlah:
buhul memang
telah urai
Tak bisa
kaulepas matamu, Dinda..
Tangis dan
sedu bahasa sukma, polos dan
bening, di
dalamnya samudera kulayari
Tanpa
lambai, semua dipagut kenangan
Punggung,
panggung tak jelas, dari kaki
ke ujung
langkah hanya jarak dan harmoni
Jejak nafas
menenun jiwa..
Takkan bisa
kau lepas-mata, Adinda
Selalu ada
yang kaukandung
Menggumuli
hati di kesendirian
debar dan
dingin memusiki sunyi
Desah
perjalanan takkan usai
dalam
lembaran catatan sukma
Sepucuk
puisi tertinggal di jendela
kan terbaca
bagai berkaca:
Adinda,
perjalanan bersebadan dalam hidup
tinggal
puisi dan padamu aku tak punya
cerita
apa-apa..
Jogja-Jakarta, 02/03
Komentar
Posting Komentar