Langsung ke konten utama

RANTAU KERINDUAN

Irman Syah
RANTAU KERINDUAN

Berperahu hidup melabuhkan kematian
sementara mati, hidup yang kekal: dari pulau
ke pulau tak lain laut kemudian tanah lagi
Pergantian tak ubahnya saling dekap, dan
permusuhan adalah perkenalan
yang teramat akrab

Menyadari kesendirian menyikapi perkawinan
dan percintaan yang kekal adalah perpisahan
Perahu berlayar hidup memancar menggetarkan
kematian: dalam hidup, kematian dikandung
entah berapa lama, di dada musuh perkenalan
terjalin amat setia dan perkawinan tak ubahnya
memenjarakan kesendirian, menyamakan bulu
untuk terbang beriringan, mengepakkan sayap
ke batas perpisahan, hidup dan mati..

Hidup ke mati adalah kehidupan yang baru:
kematian yang melahirkan hidup tanpa batas

Mengunyah kehidupan, melulur kematian
di ujungnya tercipta pertemuan, percintaan
padanya diserahkan bunga karang dari hati
yang berlayar di kesemestaan: kitalah hamba
yang tersimpul, dibuhul-buhul kenyataan
Dialah Yang Kuasa menjalin keduanya
atau  melepas hingga terurai dan kita cuma
punya rindu.. rindu..!

Medan: 2001


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri