Langsung ke konten utama

GRAFITI TOILET

Irman Syah
GRAFITI TOILET

Entah kenapa dalam pikirannya coretan itu tak pernah hilang
tak pernah terbuang meski telah ia usahakan dengan banyak
cara: ia jadi hilang akal. Timbullah keinginannya untuk
melaporkan hal itu kepada pimpinan fakultas:
“Pak saya tak bisa menghilangkan pikiran tentang apa yang
tertulis di toilet itu…”
“Tulisan yang mana?”
“Ya, sekarang sudah tidak ada lagi, mungkin dihapus
 oleh pegawai cleaning service!”
“Ow, saya tidak mengenalnya, apa isi coretan itu?”

Ia termenung di ruang dekan, niatnya jadi melayang
Bagaimana pun apa yang ingin  diucapkannya jelas-jelas akan
menyinggung perasaan Pimpinan Fakultas. Tambahan lagi rasa
takutnya muncul bisa-bisa ia dikeluarkan tersebab menghina

Menunggu begitu lama, Dekan meninggalkannya sendirian:
mungkin ia telah gila..
Ia terus diamuk-amuk rasa yang tak mampu ditepiskan
Keberaniannya muncul, sayang.. ketika ia hendak berucap
matanya tidak lagi menangkap sosok yang tadi berhadapan
dengannya

Akhirnya, ia tulis secarik kertas dan ia tinggalkan:
Bapak Dekan kurang memahami mahasiswa
membiarkan dosen mempergunakan otoritasnya
Membulan-bulani mahasiswa; nilai yang mematikan!
Ia melangkah keluar tapi entah kenapa, ketika hendak berbelok
pikirannya jadi lain, keinginannya berubah, kembali ke ruang
dekan untuk mengambil catatan itu lagi, sayang..
Coretan di meja sudah berubah:
Mahasiswa terlalu lemah, kurang darah dan mandul!

Diambilnya coretan itu secepat kilat. Di toilet memang
ada tulisan yang sama tapi ia lupa, dimana?
Pikirannya berputar-putar, akhirnya ingat, dengan cepat
ia masuk ke toilet. Alangkah terkejutnya, di sana tidak dia
temukan lagi catatan yang sama dengan apa yang kini tergenggam
di tangannya dan bahkan ia sangat terkejut:
apa yang ditulisnya di ruang Dekan barusan telah tertempel
indah di toilet, tulisan tangannya sendiri!


Tanpa berpikir panjang, ia tempelkan tulisan yang ada
di tangannya berdampingan dengan tulisan sebelumnya:
esoknya, seminggu dan bahkan sebulan sesudahnya toilet penuh
dengan tulisan yang bertentangan, tertempel indah berdampingan
Dan ini pun dalam berbagai bentuk, jenis, rupa dan ukuran!

Rell Kayutanam: 1994



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri