Langsung ke konten utama

SONETA BUAT IBUNDA

Irman Syah
SONETA BUAT IBUNDA

(Ramyulis MA)

Kukenangkan wajah lusuh renta
tertikam matahari terang raya
Adalah dikau bunda yang selalu
menyapa sebuah cita

Kukenangkan keriput raut muka
termakan usia yang telah senja
Adalah dikau bunda yang
tak pernah merasa duka lara

Sepi malam menggayut-gayut
mengajak anganmu pergi
Menepis cinta siang hari..

Setiap langkahmu tak pernah surut
walau kau hanya berjanji
Berjanji pada sebuah bakti


Magek, April 1988

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri