Langsung ke konten utama

CATATAN MERAH-PUTIH

Irman Syah
CATATAN MERAH-PUTIH

Belajarlah mengurut dada Sayangku
bukan karena masuk angin
Melainkan bagaimana kesiapan
menghadapi kesepian serta rasa
kehilangan yang akan sering
bertegur sapa di jantung kita..

Satu demi satu bakal tak ada Sayangku
Sawah, tanah, rumah, cincin kawin
dan bahkan pandam pekuburan
keluarga takkan bersisa!

Mereka berdatangan menawar kita
termasuk label dan discountnya?
Sementara kita lupa dan terus asyik
kehilangan diri, apalagi nilai dan etika
ketika berhadapan parfum dan plaza
Mall dan bursa..

Sayangku, mari belajar mengurut dada
sebelum kita dipaksa aba-aba raksasa
Negeri ini rawan rencana: musang
berbulu ayam..


Batam: 29/7/2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri