Langsung ke konten utama

BAIT PENGHABISAN

Irman Syah
BAIT PENGHABISAN

Akhirnya kutulis jua
bait kehidupan cinta
Makna kekekalan tatap mata
yang tak pernah terlupakan
bagi hidup yang jenak

Tetaplah kau ada
dalam jujurnya kedirian
yang takkan bersengketa
dengan malam dan siang
Aku hanyalah aba-aba
tuk berpacu dan mengaca
di langit-bumi

Akhirnya kututup pula
bait ini dengan jujur
Tak lepas sudah bayangmu
bagi masadepan hidup
yang takkan berkesudahan..


Bulungan: 04/2006

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri