Langsung ke konten utama

MALAM

Irman Syah
MALAM
(Kepada Chairil Anwar)

Malam
tersentuhlah perempuan
yang mengasah rahimnya
dengan gelora gelisah Adam
akan surga


“Aku Hawa…”, bisiknya
Iga mendesirkan khuldi
membayang harum nafsu

Malam megelebatkan sunyi
mayang mengurai
Kasih tak sampai: abadi
dan harmoni

Jarak cuma kabar tualang
Jembatan panjang serambut
Keyakinan
melaju ingatan jalan pulang!

Menteng31: 28/2/2003




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri