Irman Syah
MENIDURI
MAWAR
Ketika harus
membagi wangi mawar terperangkap
genggaman
tampuk, batang, dahan dan ranting
Sedang
jambangan menanti, makam menunggu
pesta riuh
tepuk-tangan, serta peluk-cium pun
amat
merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri
Orang-orang berlalu-lalang,
berpasang-pasang mata
tak puas
menjilat kecantikan warna, mawar gelisah
Hatinya
julangkan tanya tentang lembut jemari
yang bakal
memetik, tapi taman begitu kukuh
Hidup
terpagar: kemana wangi mesti ditebar?
Aku terus
menatap, menggamit, memimpikan wangi
dan siap
menidurkan resahnya di ranjang percintaan
bergumul
ranting dan duri-duri:
semoga alam
tak bernama mampu mengajarkan
bagaimana
meniduri mawar dalam gairah kesetiaan
Ternate, 2011
Komentar
Posting Komentar