Irman Syah
DARI IRIN KE
TANAH MIRING
Dengan Bukit
Barisan yang bergerigi di giginya
pentil
pocong itu digigitnya: hidup mengalir..
Mata merah
melumat tetesan darah, hidup nyata
Dari kecil
tak pernah punya rumah pura-pura
Rumah
kehidupan pasti, tak lain..
Meski ucap
tak sering sama meski lagu seujung
Kuku, Dodo
masih saja memikirkan itu: apakah dia
mirip
Chairil atau Chairil Anwar mirip dia?
Ya ya ya!
Selebihnya Tanah Miring, slank
selangkangan
ke bawah pasti, akh..
Bau dinamit
goreng atau mungkin juga segelas kopi
yang
diceritakan begitu bermakna, katanya itu..
Jangan,
jangan katakan apa yang ingin kaukatakan
panggungkan!
Tetap panggungkan di punggung
Ke punggung
gunung sekali pun, pundakkan
sepundak-pundaknya.
Atur tulangnya, ya ya ya..
Tulang
punggung! Biarkan berkedipan dengan bahu
bahu-membahu.
Yayaya.. pikul-memikul Ah ah ah..
Pas. Tepat!
Owh: ketemu ruas dan buku!
Pds HB Jassin: 2006
Komentar
Posting Komentar