Langsung ke konten utama

TAK CINCIN SALAH PASANG

Irman Syah
TAK CINCIN SALAH PASANG

Cinta padamu tak lagi bernama
Jangan cari, takkan kautemui
karena di hatimu yang paling dalam
aku diam dan sembunyi..

Cinta padamu tak lagi bernama
Hanya kematian sejarah dunia
yang membangun ribuan sabda
sebelum lebur segala kata..

Cinta padamu tak lagi bernama
meski kaujabat di dalam jiwa
Letusan gunung, gempa, banjir
dan bintang gugur di angin risau

Cintaku tak lagi bernama cinta
hanya puisi, hanya dendangan
Ratap pitunang di alunan bansi
yang kaubasahi airmata..

Cinta padamu tak lagi bernama
hanya gugusan mawar yang lepas
Menjerat kumbang dan kunang-kunang
dalam kefanaan wajah semesta..


Kudus, 2006

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri