Langsung ke konten utama

SUNYI KIRIM SURAT PADAKU

Irman Syah
SUNYI KIRIM SURAT PADAKU

Kalau ingin menyelami sepi masuklah ke jantungku
Sebuah panorama tak terduga, bangku panjang diri
Di atasnya lumut bercampur embun yang kemarin
membeku dalam dingin dan tak mampu diduduki lagi
Kereta takkan pernah datang walau ditunggu dalam
sejuta musim, sebuah satasiun yang tak lagi terpakai.

Kalau ingin menegur malam ucapkan apasaja di sana
Kau akan mendengar musik kesunyian yang panjang
diiringi requiem yang amat mengerikan, selami saja
apa yang kau inginkan dan nikmatilah, betapa hidup
sendiri itu sangat tak mengenakkan..

Kalau kau tak sanggup dengan cuaca yang kini ada
dalam dirimu, ucapkan selamat tinggal: keluarlah..
dan kirim surat padaku tentang sunyi yang kaurasa
dari juantungku yang kautinggalkan.


Sayong, 1994

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri