Langsung ke konten utama

SKETSA MELATI

Irman Syah
SKETSA MELATI

Kepergianmu telah kutanamkan melati: segulung
rasa telah kaubawa ke daerah yang tak sempat kuraba
Akhirnya kutanam bunga dengan pot yang sederhana
kuberharap bunganya putih, wangi, dan berseri

Kepergianmu telah tumbuhkan melati: daunnya
yang halus-lembut mengelopak di ujung ranting dan
embun mengingatkan aku pada malam, kasur yang
dingin, sementara helai rambutnya masih tersisa

Kepergianmu telah membuatku tak sendiri: selalu
saja bayangan, selalu saja mimpi, dan kau bermain
di mataku, laksana melati yang kutanam dan kusiram
Hatiku tak sabar menantinya berbunga, sementara
wanginya tersimpan di dadamu..


TIM, 2002

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri