Langsung ke konten utama

KUSEBERANGKAN SELALU

Irman Syah
KUSEBERANGKAN SELALU

Kuseberangkan terus rindu padamu
tak habis-habis, musim kemarau
berganti paceklik, gurun di dadaku
Bawalah kamp-kamp pengungsian itu
dari jiwa yang lelah atau rasa takut
dan malas karena merasa diri
telah berguna, bawalah..

Aku bukan siapa-siapa tanpa dirimu
puncak yang agung, bintang berkilau,
klip cahaya rupa yang meniru bulan
Impian yang tak berkesudahan

Kuseberangkan selalu rindu padamu
wahai rahasia Zat dan sifat
Guyurlah dadaku dengan cintamu
karena pada hiduplah kutemukan
syarikat yang tak cuma semacam harga
tapi jalinan makna menenun nilai


Batam, Agustus 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri