Langsung ke konten utama

MANINJAU

Irman Syah
MANINJAU
(Kristin dan Rudolof)

Di jalan berliku embun turun. Kelok demi kelok
memutarkan pandang, danau terhampar, riak
membalik kenangan. Khutbah panjang Hamka
kembali terdengar:
“Maninjau padilah masak,
batang kapeh batimba jalan
Hati risau dibao galak, bak paneh
manganduang hujan,”
Tanah agraris, padi menguningkan harapan
kapuk di kiri-kanan kukuhkan impian, tangis
tersuruk, merpati tak lagi punya janji..

Di kelok 44, terkadang danau di kiri dan terkadang
hadir di kanan: mata-mata biru, kulit-kulit kapilo
menuntaskan pandang ke arah senja
Di tanah ketinggian, Rumah Gadang ketirisan
Abdul Malik dan Fatimah berdiang di dapur
kalimat mengalir hilir-mudik: Sitti yang sembilan
bulan bertengkar dengan Nurdin tentang anak
di kandungan. Akhirnya bersepakat kalau Buyung
jadi Rudolof, bila si Upik dipanggil Kristin

Inilah musim itu, humstei berseliweran, musik-musik
karaoke, malam hilangkan gambus: Abdul Malik
berpayung daun pisang, Fatimah bertelekung
mencari azan bergema, kukuhkan iman di dada!


Komunitas Janjang, 2000

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri