Langsung ke konten utama

BAGAIMANALAH MENCERITAKAN

Irman Syah
BAGAIMANALAH MENCERITAKAN

Bagaimana aku menceritakan negeri kalau hanya
sealun dendang, karena melulu tepuk tangan dan
senyum kekaguman mendindingi mata, mulut dan
hati. Jembatan apalagi yang mesti kubangun untuk
memaknai angka-angka agar apa adanya..

Bagaimana aku menciptakan negeri kalau hanya
sebatas dendam, karena melulu kekuasaan yang
mengalir, membanjiri semesta menestapa..
Begitu jauh negeri kemanusiaan: tahta-tahta
titah-titah, menatihkan segala. Orang berumah
dalam henpon, bersandiwara di mesin hitung
membunuh nurani..

Mari..
Taburkan cat di jalan raya, gedung pemerintahan
bandara dan dermaga, karena banyak cengkrama
senjata: nafas terkelupas begitu saja. Jadilah negeri
berganti warna, membangun wangi di ragam rupa
menegakkan harkat dan nilai bangsa, bertonggak
mercu nilai kehormatan atas nafas kemanusiaan

TBSU Medan, 2001



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri