Langsung ke konten utama

SINGGASANA PENYAIR

Ketika aku menjadi kata, seseorang selalu
memberatkan makna di inti jiwa kemudian
seorang lagi, sehingga semua sepakat menggelariku
dengan sebutan-sebutan kaku; tanah, sawah, gedung
kota, pabrik, atau berjuta sebuatan lain yang amat
beratnya dan bahkan ada pula yang menggunakan
batang-tubuh jiwaku dengan sebutan yang memualkan:
ular, parasit, kondom, kapitas, dan sejenisnya..
Ah, betapa aku jatuh ke martabat jahiliyah

Sebagai seorang yang telah menjadi kata
aku ingin digelari sebutan indah dan melodius
Kurindukan kenyataan: arrasy, nur, qur’an, nabi,
khalifah, atau perangkat tabi’-tabi-‘in yang bergerak
luwes atas nama kebenaran
Bagiku tak ada lagi yang indah selain jiwa yag menari
menggapai awan dalam pergantian musim: sebuah
singgasana cinta-kasih..
Tegur-sapa di saat pergi dan pulang dari tepian
burung-burung meningkap sayap di pohon mangga
Aku kata lewat siulnya

Sebagai kata, aku ingin di beranda putih
merakit awan menjadi mendung, menanam hujan
di daun-daun kering: kubayangkan bahagia menjadi
nyanyi yang menebarkan kebijaksanaan kata
sedalam-dalam kalam..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri