Langsung ke konten utama

KEBERANGKATAN

Memberangkatkan diri kita selalu menanyakan jam
Gelisah-demi gelisah pun semakin menggeser waktu
kita percaya ada yang berubah
Padahal tetap saja begitu, cahaya barangkali yang
menentukan jauh perjalanan, kecuali mendung atau
hujan: karenanya jarang kita kenal jam berapa sekarang?


memberangkatkan diri kita terbiasa akan kebiasaan
Sesekali terlontar tanya, ini tahun ke berapa?
Ada yang menggeser-geserkan pantat ketiadaan dan
padanya kita ucapkan selamat datang: pagi dan sore
kita kecup jarum hari; wangi..
dan kemudian kita ucapkan pula selamat tinggal

Memberangkatkan diri berjuta-juta kesangsian
kita isi pula dengan kesangsian lainnya; tak hingga..
Ada yang kalah, tapi yang lain teriak kemenangan
aneh, dari jam ke tahun kita semakin leluasa
membalik-balik kenangan: potret masa kecil, ternyata
ketuaan kita hari ini

Jangan banyak berharap, karenanya kita jadi ragu
jam berapa sekarang, atau ini musim di tahun keberpa?

Memberangkatkan diri, banyak sekali mimpi..
sebuah kehidupan warna-warni, entah siapa

yang melukisnya: tapi, kita pulang sebelum berangkat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri