Langsung ke konten utama

ROMANSA KEMATIAN

Kalau masih belum lengkap bagimu tatapanku
biarlah hati tertawan hangus, bersamamu saja
kerinduan ini menjadi lengkap, tak bisa kutepiskan,
betapa matamu hinggap tubuhku seakan kauusap:
rambut, alis, kumis dan bahkan terjemahannya
makna-makna kesendirian

Tak mungkin kupungkiri hidangan mimpi
Kautawarkan pula setalam sepi warna-warni
Kehidupan kanak-kanakku muncul, kenakalan
remajaku hadir, dan pernikahan kta berulang
di ujung mata: “istighfarlah,” ucapmu..

Mengapa kautitipkan kebahagiaan sementara
kau akan menikmati kehilangan, terlebih lagi aku:
bagaimana kelak jika aku ingin omelanmu
atau ketus ungkapan saat memilih pekerjaan baru
Ah, tentu ini tidak mungkin?
Jarak, meski sehelai rambut tetap saja menguntit
rindu: beranikah aku mendekap ruang gelap
dindingan tanah merah itu?

Tak wajar bila aku merasa menyia-nyiakanmu
dan sesungguhnya apa yang terjadi adalah bukti
yang kuusahakan sepermanen mungkin:
berartikah kepergianku bagimu tanpa meninggalkan
perbekalan?
“Aku bahagia,” suaramu itu penjara teramat indah

meski sulit untuk ditepiskan..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..

MENIDURI MAWAR

Irman Syah MENIDURI MAWAR Ketika harus membagi wangi mawar terperangkap genggaman tampuk, batang, dahan dan ranting Sedang jambangan menanti, makam menunggu pesta riuh tepuk-tangan, serta peluk-cium pun amat merindu: mawar ragu memaknai diri sendiri