Langsung ke konten utama

PERANG YANG PALING KALAH

Sesaat lagi, mungkin dalam waktu dekat
bakal tercipta pertarungan antara kita
Jangan salahkan siapa-siapa karena rumah
yang kita diami telah berubah rimba
Hutannya mengajarkan hidup saling buas
untuk menyelamatkan diri sendiri
menyusuri sungai di deras berlainan

Kampung yang dirindu takkan pernah lagi
Membahagiakan. Dahaga yang tertanam
waktu demi waktu mengajarkan kembali
untuk mendidihkan benak di kepala
Jangan salahkan siapa-siapa
jika mimpi yang kita tinggalkan berubah
belukar duri yang memenjarakan hidup
ke lain sunyi

Sesaat nanti, dan ini pasti terjadi
Pertarungan demi pertarungan bakal
menentukan kuatnya benteng yang mesti
dipilih untuk berlindung dan perang selalu

mengajarkan tentang siapa yang paling kalah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMERBAK KENANG

Irman Syah SEMERBAK KENANG Ning nong neng neng Neng neng nong neng.. Kembali sunyi, rel yang beku Stasiun sukma meraung klenengan bertukar kata Pilu taman dicium embun Lumut kian membungkus sunyi diri dan risau mimpi Tikam-menikam jantung hitung-menghitung untung dalam abadinya perantauan

RUMAH KEDIRIAN

Apa sesungguhnya yang lekat di usia..   Hitungan dan angka-angka ataukah rasa yang tak pernah lupa akan hikayat semesta? Ceria dan airmata tak pernah lupa kemana diri mesti meminta, kadang namalah yang sering alpa atau gelar yang tanpa sengaja menerima sanjung puja. Mari, lepaskan semua sangka. Hidup tak semisal angka dan hitungan bukan hanya bahasa manusia. Selamat menikmati diri yang sesungguhnya tanpa anasir apa pun yang menggoda, kecuali bagiNya dengan segenap tatacara..